Pengalaman 2 hari outbound di Seamolec

Tanggal 12 Juli 2012 acara outbond di Seamolec pun dimulai. Awal mula acara dimulai jam 1 siang. Gua jalan dari tempat kos ke seamolec lewat jalan belakang. Alhasil karena kagak tau jalan akhirnya gua kesasar sama temen gua.hehehhehhe (maklum masih baru pertama kali di Pondok Cabe, Tangerang). Akhirnya gua dan temen gua balek ke jalan awal buat nanya ke orang – orang setempat, akhirnya di kasih tau daah jalannya kemana. Dengan keadaan jalan panas sekali gua datang datang ke seamolec untuk mengikuti acara outbond tersebut. Setelah sampai di seamolec gua absen lalu dapat makan siang dari sana. Sekitar jam 2 siang acara outbond pun di mulai dan dipimpin oleh bapak Stanley, beliau adalah orang psikolog. Awal mula acara oleh bang faisal kita di kasih game yaitu mengucapkan abjad namun di huruf G kiita disuruh mengucapkan kata ITB – SEAMOLEC. Mungkin karena kurang kosentrasi gua salah ucap dan akhirnya gua kena hukuman. Gua di suruh nyanyi lagu daerah yaitu lagu gundul – gundul pacul yang huruf vocalnya diganti dengan huruf A. Gua malu banget karena lucu sekali kalau lagu gundul – gundul pacul dinyanyikan dengan huruf vocal diganti dengan huruf A. setelah hukuman selesai akhirnya kita semua dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kuda, kerbau, harimau dan matahari. Gua masuk di kelompok harimau yang diketuai oleh temen gua yang bernama gempa. Di situ kita saling berkenalan satu dengan yang laen.

 Acara game pertama yaitu tebak – tebakan yang dikasih oleh bapak Stanley. Group sebenernya cermat – cermat orangnya tapi masih kalah cermat ama kelompok kerbau dan matahari alhasil di game pertama kalah daaah buat perolehan bintang. Setelah game selesai kami disuruh untuk berlatih berwirausaha dengan berjualan bolpoin dengan harga yg setinggi – tingginya. Di situ kelompok kami dibagi menjadi 3 kelompok untuk menjual bolpoin tersebut. Awal mula siih ada malu – malu buat berbicara pada orang – orang untuk menawarkan bolpoin tersebut. Tapi akhirnya kelompok kami memberanikan diri untuk meawarkan ke orang – orang. Awal mula menawarkan kami ditolak karena orangnya kagak membutuhkan bolpoin mungkin karena udah banyak di rumahnya. Di percobaan kedua akhirnya kami bisa menjual bolpoin tersebut kepada bapak dan ibu yang berada di kantor UT. Di situ bolpoin kami laku 30 ribu untuk 2 bolpoin. Alhamdulillah, karena bisa menjual bolpoin tersebut dengan harga yang lumayan “WOW” kalau menurut saya. Kelompok gua terus melanjutkan penjualan bolpoin pada orang – orang yang berada di kantor UT tersebut. Dengan usaha yang keras dan gigih akhirnya bolpoin satu – satu pun mulai terjual. Ada yang membeli bolpoin dengan harga 20 ribu ada juga yang membeli bolpoin dengan harga 25 ribu. Tapi ada orang kantor UT yang menawar bolpoin dengan harga 6 ribu rupiah. Alhasil tidak kami jual karena minim penjualan bolpoin kita target 15 atau 10 ribu. Pada penjualan bolpoin tersebut kami mendapat 75 ribu untuk 5 bolpoin. Lumayan laah untuk seorang yang belajar kewirausahaan. Setelah acara latihan wirausaha kita masih ada acara untuk api unggun. Pada acara api unggun kita disuruh untuk membakar sesuatu untuk membuang kelakuan kita yang buruk. Sekitar jam 11 malam acara api unggun pun selesai dan kami pun pulang ke kos dengan terasa capek namun menyenangkan. Di hari kedua outbond, kita disuruh datang pada pukul set 6 pagi untuk memulai kegiatan outbond tersebut. Alhasil masih ada yang telat akhirnya kita di suruh makan pagi terlebih dahulu dan setelah makan pagi barulah acara outbond dimulai. Di acara outbond kedua banyak sekali game yang dilakukan antara lain : game menembus waktu, spider web, kelereng bamboo, ranjau musuh, mengisi pipa berlobang untuk mengeluarkan bola di dalamnya, menuangkan air dengan timba yang di ikat oleh 4 tali, lalu yang terakhir menyambung potensi. Di setiap game gua banyak mendapat materi yang terdapat pada game – game tersebut. Diantaranya yaitu kita harus bersifat focus, bertanggung jawab dengan job yang kita dapat, bekerja sama dengan orang lain, mematuhi peraturan yang ada pada sebuah instansi atau tempat kerja, mematuhi juga apa yang disuruh oleh ketua / atasan kita. Setelah acara game selelasi kita di suruh jualan lagi yaitu sebuah buku yang berjudul “Seamolec Blender Ganesha”. Buku ini berisi tentang pembuatan sebuah animasi berbasis 3D. Kami di patok harga menjual buku ini dengan harga 50 ribu. Namun di toko – toko buku harga buku ini yaitu 75 ribu.  Kelompok kami pun mematok harga 100 ribu untuk setiap bukunya. Di mulai penjualan buku di jalan raya pondok cabe. Kami pun mulai berusaha untuk menwarkan kepada setiap orang yang berjalan. Namun mungkin karena masih belum banyak yang tau dengan program open source untuk membuat animasi ini, alhasil buku ini susah untuk terjualnya untuk kalangan bapak – bapak dan ibu – ibu. Sekali lagi karena kegigihan dan kerja keras kelompok kami akhirnya buku ini terjual 8 buku dari 25 buku dengan total penjualan mencapai 475 ribu. Alhamdulillah sekali karena pada awalnya sulit sekali buku ini terjualnya.

Itu laaah pengalaman 2 hari pada acara outbound di Seamoolec. Maav kalau mungkin masih kurang menarik untuk di baca karena masih proses belajar untuk menulis sebuah kata – kata di sebuah blog.

Semoga bisa bermanfaat cerita saya pada para pembaca.